Jayapura,JayaTvPapua.com. – Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan menyelimuti ruang pertemuan Hotel Swiss-Bel Express Jayapura pada Sabtu (13/9/2025). Ratusan masyarakat adat Suku Arui Sai, sub-suku yang berdiaspora di Tanah Tabi, berkumpul dalam momentum bersejarah: Pengukuhan dan Musyawarah Pertama Dewan Adat Suku Arui Sai.
Acara ini diawali dengan doa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menurut para tokoh adat, menjadi dasar kekuatan dan berkat sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik, tertib, dan lancar.
Pengukuhan Dewan Adat ini bukan sekadar seremonial, melainkan simbol komitmen masyarakat Arui Sai yang hidup di tanah rantau, sering kali berkeluarga lintas suku, untuk tetap menjaga dan melestarikan identitas budaya mereka. Menurut panitia, langkah ini penting agar adat dan nilai luhur tidak terkikis oleh perubahan zaman.
ini adalah wujud nyata dari tekad kami untuk memperkuat eksistensi adat dan budaya sekaligus menjadikan Dewan Adat sebagai wadah kebersamaan, persatuan, dan kontribusi positif bagi masyarakat di Tanah Tabi.
Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan pokok, yakni:
1. Melaksanakan pengukuhan dan penetapan struktural Dewan Adat Arui Sai di Tanah Tabi, sehingga kepemimpinan memiliki legitimasi serta dasar hukum adat yang kuat.
2. Menyelenggarakan musyawarah adat, guna menyusun arah kerja, struktur organisasi, serta program berbasis budaya dan spiritualitas.
3. Menetapkan program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang, yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat adat dalam konteks modern.
Dengan demikian, acara ini tidak hanya melantik pengurus, tetapi juga menyusun peta jalan peran Dewan Adat ke depan.
Musyawarah ini dihadiri oleh berbagai unsur, antara lain:
1.Tokoh-tokoh adat perwakilan Suku Arui Sai.
2.Para marga dan keret dari Suku Arui Sai.
3.Pemuda dan perempuan adat yang menjadi generasi penerus.
4.Tamu undangan dari Dewan Adat wilayah Tanah Tabi.
5.Perwakilan pemerintah daerah yang hadir memberikan dukungan moral.
Kehadiran lintas unsur ini menegaskan bahwa Dewan Adat bukan hanya wadah formal, tetapi ruang inklusif yang mengakomodasi peran semua generasi dan lapisan masyarakat.
Dalam musyawarah ini, peserta secara mufakat menetapkan Elsama Numberi sebagai Ketua Dewan Adat Suku Arui Sai periode 2025–2030. Pengukuhan Elsama Numberi menjadi simbol kepercayaan kolektif masyarakat Arui Sai kepada kepemimpinan yang dianggap mampu merangkul semua pihak.
“Sebagai Ketua Dewan Adat, saya berkomitmen menjaga warisan leluhur kita, memperkuat kebersamaan, dan memastikan agar Arui Sai tetap eksis di tengah keberagaman Tanah Tabi. Mari kita jadikan Dewan Adat sebagai rumah bersama yang memberi manfaat, bukan hanya bagi suku kita, tetapi juga bagi masyarakat luas,” ujar Elsama Number
Dari musyawarah perdana ini, sejumlah kesepakatan strategis berhasil dicapai, di antaranya:
1.Terlaksananya pengukuhan Dewan Adat Arui Sai di Tanah Tabi secara sah.
2.Terbentuknya struktur kepengurusan dengan legitimasi adat.
3.Disepakatinya program kerja bersama, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
4.Tumbuhnya komitmen kebersamaan, solidaritas, serta tanggung jawab dalam menjaga adat dan budaya.
Kesepakatan ini dianggap sebagai tonggak penting bagi Suku Arui Sai, terutama bagi generasi muda yang lahir dan besar di Tanah Tabi, agar tetap terhubung dengan akar leluhur mereka.
Para tokoh adat menekankan bahwa eksistensi adat harus tetap dijaga meski berada di tanah rantau. Pengukuhan Dewan Adat ini diharapkan menjadi sarana untuk menjaga identitas, memperkuat persaudaraan, dan memberi sumbangsih dalam kehidupan bermasyarakat di Tanah Tabi yang multikultural.
Adat bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga modal untuk masa depan. Dengan bersatu, kita bisa memberi kontribusi nyata dalam menjaga keberagaman dan membangun Tanah Tabi.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari itu ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk terus menghidupkan nilai-nilai luhur leluhur Arui Sai. Mereka berharap, Dewan Adat yang baru saja dikukuhkan di bawah kepemimpinan Elsama Numberi dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kearifan lokal sekaligus menjembatani hubungan dengan pemerintah dan masyarakat luas.
Dengan pengukuhan ini, Suku Arui Sai di Tanah Tabi telah menorehkan sejarah baru: memperkuat identitas budaya di tengah diaspora, sekaligus meneguhkan peran adat sebagai pilar kebersamaan dan persatuan.