Jayapura,JayaTvPapua.com. – Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya memperkuat perekonomian masyarakat melalui berbagai terobosan. Salah satunya adalah rencana menghadirkan Tokoh Milik Rakyat (TOMIRA) pada tahun 2026 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, usai membuka kegiatan penyusunan Rencana Strategis (Restra) Perangkat Daerah yang digelar Bappeda Kota Jayapura di Aula Sian Soor, Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (23/9/2025).
Rustan Saru menjelaskan, TOMIRA merupakan konsep toko modern yang berbeda dengan ritel besar pada umumnya. Di dalamnya, seluruh produk yang dijual adalah hasil dari pelaku UMKM dan masyarakat lokal.
“Kita tahu di Kota Jayapura ada banyak UMKM, bahkan hampir 2.000 usaha kecil, termasuk bengkel dan usaha mandiri lainnya. Konsep TOMIRA ini terinspirasi dari Yogyakarta, di mana Indomaret dan Alfamart diganti menjadi toko milik rakyat. Nah, produknya semua diisi oleh hasil masyarakat, misalnya sagu atau olahan lokal, sehingga yang dijual benar-benar milik rakyat sendiri,” jelasnya.
Selain menjadi wadah pemasaran UMKM, TOMIRA juga akan menjadi instrumen penting dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Pemkot Jayapura, kata Rustan, akan menyiapkan regulasi agar seluruh pengusaha ritel modern wajib merekrut pekerja dari masyarakat lokal.
“Minimal 10 persen dari tenaga kerja harus orang Papua di Kota Jayapura. Jadi kalau ada 100 pekerja, 20 di antaranya wajib tenaga lokal. Ini cara kita membuka lapangan kerja, sekaligus mengurangi angka pengangguran,” tegasnya.
Menurutnya, meski masih dalam tahap perencanaan, Pemkot Jayapura optimis TOMIRA dapat berjalan pada 2026. Tujuan utama program ini adalah memperkuat daya saing UMKM lokal, mengurangi kemiskinan, sekaligus memberi ruang pemberdayaan bagi kelompok rentan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.
“Ini bukan sekadar bisnis, tapi strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan TOMIRA, produk lokal bisa bersaing, tenaga kerja terserap, dan dampak sosial seperti pengangguran serta kemiskinan dapat ditekan,” tambah Rustan.
Rencana TOMIRA akan terus dimatangkan melalui diskusi bersama pelaku usaha dan masyarakat, sebelum dilaksanakan secara resmi pada tahun 2026 mendatang