Jayapura,JayaTvPapua.com. – Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat melaksanakan kegiatan sosial bertajuk “Light Up the Dream”, sebuah program penyalaan listrik bagi masyarakat kurang mampu yang belum menikmati listrik.
General Manager PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, mengatakan bahwa secara nasional program ini menyalakan 8.000 pelanggan baru, sementara khusus untuk wilayah Papua dan Papua Barat tercatat 204 pelanggan telah resmi menikmati listrik dari PLN.
“Kami menyalakan 204 pelanggan baru di Papua dan Papua Barat. Ini bagian dari 8.000 pelanggan nasional yang menerima manfaat program Light Up the Dream. Harapannya, program ini menjadi langkah nyata PLN untuk mendampingi program pemerintah dalam percepatan pemerataan listrik,” ujar Diksi di Jayapura, Senin (21/10/2025).
Diksi menjelaskan, program perluasan elektrifikasi ini juga sejalan dengan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian ESDM, yang kini telah menjadi program wajib (mandatory) pemerintah selama lima tahun ke depan.Melalui program ini, PLN ditugaskan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di Papua, dapat menikmati akses listrik yang layak.
“Mulai tahun ini, program BPBL dipadukan dengan listrik desa dan sudah direncanakan lima tahun ke depan tanpa perlu proses usulan lagi. Targetnya, semua warga yang belum memiliki listrik bisa segera menikmati penerangan,” jelasnya.
Khusus untuk tahun 2025–2026, PLN akan menyalakan 123 lokasi baru di seluruh provinsi Papua dan Papua Barat, dengan fokus terbanyak di wilayah Papua Barat Daya. Beberapa daerah lain akan dilanjutkan pada tahun depan karena kendala akses dan keamanan.
Tingkat rasio elektrifikasi di Provinsi Papua saat ini telah mencapai sekitar 97 persen, menjadikannya salah satu wilayah dengan capaian tertinggi di kawasan timur Indonesia. Namun, daerah-daerah seperti Papua Pegunungan masih menjadi tantangan utama PLN.
Untuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), PLN menyiapkan dua pendekatan teknologi, yakni pembangunan PLTS komunal dan program Super Sun — sistem tenaga surya kompak berbasis baterai yang dapat dipasang langsung di rumah warga.
“Program Super Sun ini cocok untuk wilayah yang sangat terpencil. Selama ada sinar matahari dan baterai berfungsi, listrik tetap menyala. Usia pakainya bisa mencapai 20 tahun,”ungkap Diksi.
Ia menambahkan, seluruh program kelistrikan ke depan akan diarahkan agar pengelolaan sepenuhnya berada di bawah PLN, bukan lagi di tangan pemerintah daerah.
“Selama ini Pemda turut membantu karena keterbatasan program PLN. Ke depan, semua sistem listrik di Papua akan dikelola oleh PLN agar lebih profesional dan berkelanjutan,” pungkasnya.
 
				 
							 
											 
				












