UMKM Papua kembali menunjukkan kiprah membanggakan di tingkat nasional setelah Ruma Kombucha Exotyc Papua berhasil meraih Juara 1 Kategori Kuliner UMKM pada ajang Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) 2025. Prestasi ini menjadi bukti bahwa pelaku usaha Papua mampu bersaing di tingkat nasional dengan menghadirkan produk halal, sehat, dan berstandar global.
Kompetisi tersebut merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 tahun 2025 yang mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif”. Acara berlangsung di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran pada 8–12 Oktober 2025 dan menjadi wadah terbesar di Indonesia untuk mempertemukan pelaku ekonomi syariah, pesantren, serta mitra industri halal dari berbagai negara.
Dalam salah satu sesi talkshow IN2HCC, Dian Lestari, owner Ruma Kombucha Exotyc Papua, hadir sebagai narasumber dengan topik “Dari Tanah Papua ke Pasar Dunia: Kreasi Kombucha Lokal Mendunia”. Melalui produk kombucha berbahan fermentasi teh alami khas Papua, ia memperkenalkan inovasi cita rasa eksotis Bumi Cenderawasih yang halal, sehat, dan bernilai ekspor. Partisipasinya di ajang tersebut juga menegaskan peran UMKM Papua dalam mendukung perekonomian nasional dan membuka peluang menuju pasar global.
Sebelumnya, Ruma Kombucha Exotyc Papua telah tampil di ajang internasional Ubud Food Festival (UFF) 2025 di Bali yang dikenal mempromosikan cita rasa autentik kuliner Nusantara.
Selain Ruma Kombucha, terdapat tiga UMKM Papua lainnya yang ikut berpartisipasi dalam pameran Halal Mart ISEF 2025 sebagai bagian dari jaringan Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA), yaitu Kakao Kita Papua (produk olahan kakao), Sambal BaBa (kuliner khas Papua), dan Basyira Kukis (olahan sagu).
ISEF 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi industri halal nasional, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi pesantren melalui kegiatan seperti Silaturahmi Pesantren dan Forum Bisnis Pesantren. Perwakilan HEBITREN dari Provinsi Papua dan Papua Selatan turut hadir untuk memperluas jejaring antar pesantren dan memperkuat kontribusi mereka dalam pengembangan ekonomi umat.
Sinergi antara Bank Indonesia, pelaku usaha, pesantren, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Papua yang inovatif, mandiri, dan berdaya saing, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
 
				 
							 
											 
				












