Jayapura,JayaTvPapua.com. – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Pasar Yotefa, Jayapura, pada Kamis (18/9/2025). Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk melihat langsung kondisi pasar tradisional terbesar di Kota Jayapura serta mendengar aspirasi masyarakat dan para pedagang.
Dalam kunjungannya, Wapres Gibran ingin menunjukan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk mendorong pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat, termasuk Pasar Yotefa yang menjadi pusat perekonomian lokal di Jayapura.
Selama berada di lokasi, Gibran tidak hanya meninjau lapak pedagang, tetapi juga menyempatkan diri berdialog dan berbelanja langsung dari para penjual, mayoritas orang asli Papua. Ia membeli hasil bumi lokal seperti keladi, sayuran segar, hingga kerajinan tangan khas Papua. Momen tersebut mendapat sambutan hangat dari para pedagang yang merasa diperhatikan langsung oleh pemerintah pusat.
Tak hanya itu, sejumlah warga juga sempat menghentikan langkah Wapres untuk menyampaikan aspirasi mereka mengenai kondisi pasar. Gibran dengan sabar mendengarkan masukan tersebut, menandakan keterbukaan pemerintah terhadap suara rakyat.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, menyerahkan proposal resmi pembangunan Pasar Yotefa kepada Wapres. Proposal tersebut memuat rencana pembangunan pasar sentral modern dengan konsep gedung tiga lantai. Menurut Abisai, pasar modern ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi pedagang maupun pembeli, serta menjamin keamanan dan ketertiban di lingkungan pasar.
“Dengan fasilitas yang memadai, para pedagang bisa berjualan dengan lebih tertata, sementara masyarakat juga bisa berbelanja dengan nyaman. Pembangunan ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian warga Jayapura,”kata Abisai.
Kunjungan Wapres Gibran ke Pasar Yotefa menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan perekonomian rakyat, khususnya di wilayah timur Indonesia. Kehadiran pasar yang lebih modern diharapkan mampu meningkatkan daya saing pedagang lokal, memperluas akses distribusi hasil bumi Papua, serta menjadi ikon baru perekonomian di Jayapura.
