Igari,Tolikara – Bupati Tolikara, Willem Wandik, S. Sos, mengingatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi tantangan besar yang datang dengan kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 oleh Pemerintah Pusat. Efisiensi anggaran ini akan berdampak luas, tidak hanya di tingkat kabupaten/kota, tetapi juga di tingkat provinsi, khususnya di Papua yang memiliki beban sosial yang sangat besar.
Demikian dikatakan Bupati Willem Wandik, S. Sos usai apel pagi bersama Aparat Sipil Negara ASN Pemkab Tolikara di Halaman Kantor Bupati di Igari senin, 8/9/2025 kemarin.
Menghadapi situasi ini, Bupati Willem Wandik menegaskan pentingnya menjalani kehidupan yang lebih hemat, efektif, dan efisien.
“Kita harus memanfaatkan setiap sumber daya yang ada dengan bijaksana, baik itu waktu, energi, maupun anggaran,” ujar Bupati Willem wandik dalam arahannya.
Ia menekankan bahwa untuk mencapai kemajuan, kita perlu lebih cermat dan bijak dalam setiap langkah.
Bupati Willem wandik juga mengingatkan peran penting kepala kampung dan kepala distrik dalam membina masyarakat. 
“Kepala kampung dan aparatnya, serta kepala distrik beserta stafnya, harus lebih dekat dengan masyarakat. Masyarakat kita, khususnya di Tolikara, masih banyak yang membutuhkan pendampingan dan pemahaman yang lebih mendalam. Tugas kita untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat,” lanjut Bupati Willem wandik.
Menurut Bupati Willem Wandik, masyarakat di Papua, terutama di wilayah Pegunungan, sangat bergantung pada hasil pertanian dan berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup. 
“Mari kita ajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada. Di sana ada potensi ekonomi yang bisa digali. Uang datang dari hasil berkebun, dan dana desa pun harus dimanfaatkan untuk membangun kampung, bukan sebagai jaminan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada,” tegas Bupati Willem wandik.
Bupati juga menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat dalam penyaluran bantuan, seperti beras raskin dan dana desa. “Bantuan yang diberikan harus sampai ke masyarakat yang membutuhkan, langsung di kampung-kampung, bukan hanya berputar di kota-kota besar seperti Wamena atau Karubaga. Kepala kampung dan kepala distrik harus memastikan distribusi ini tepat sasaran dan tanpa ada kebocoran,” jelasnya.
Bupati Willem wandik menegaskan bahwa masalah sosial yang timbul di masyarakat harus diselesaikan dengan cara yang tepat.
“Jika ada individu yang membuat masalah, dia harus bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan jalur hukum yang berlaku. Dana desa bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah pribadi atau sosial, melainkan untuk pembangunan kampung yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tambah Bupati Willem.
Bupati Willem Wandik menutup arahannya dengan mengajak semua pihak untuk bekerja bersama membangun Papua yang lebih mandiri dan kuat. 
“Dengan semangat gotong royong dan pemahaman yang lebih baik, kita akan mampu melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Tolikara dan Papua secara keseluruhan.” (Diskomdigi Tolikara)
 
				 
							 
											 
				












