Jayapura, JayaTvPapua.com – Ratusan peserta Pengawas Tempat Pemungutan Suara atau (PTPS) mengikuti rapat koordinasi untuk mengawal suara rakyat dan cegah pelanggaran pilkada pada 2024. Rakor ini berlangsung di salah satu Hotel, Abepura, Kota Jayapura, Papua, pada Senin (11/11/2024).
Ketua Bawaslu Kota Jayapura Frans Rumsarwir, mengatakan pihaknya menggelar rakor bertujuan untuk meningkatkan pengawasan di 575 tempat pemungutan suara TPS se-Kota Jayapura. Pihaknya melibatkan tiga unsur pengawas yakni pengawas se-Distrik, kelurahan kampung, dan pengawas TPS se-Kota Jayapura
” Hari ini kita melakukan rakor terkait dengan untuk bagimana kita mengawal suara rakyat di TPS, tapi juga kita melakukan pencegahan pelanggaran pada saat hari pemungutan suara maka kami mengundang beberapa narasumber untuk menguatkan hal tersebut,” ujarnya.
Ia menjelaskan beberapa narasumber tersebut dari unsur Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Gakkumdu, kepolisian, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jayapura, kejaksaan negeri Kota Jayapura dan ada beberapa unsur, pasalnya saat terjadi pelanggaran mereka akan melakukan penandatanganan.
Rumsarwir mengatakan hal tersebut bagi Bawaslu penting untuk ingatkan kepada sejumlah peserta Pengawas di tempat pemungutan suara, maka rakor ini merupakan pencegahan untuk menjaga kelancaran proses pilkada pada 27 November mendatang.
” Saya kira rakor ini baik sekali, antusias pengawas dari tiga unsur cukup banyak yaitu dari pengawas se-Distrik Kota Jayapura, kelurahan kampung, dan pengawas TPS se-Kota Jayapura, diharapkan para peserta agar pahami baik materi dari narasumber yang telah hadir,” ujarnya.
Rakor tersebut diikuti sebanyak 575 peserta Pengawas Tempat Pemungutan Suara, 39 pengawas kelurahan kampung, dan 15 pengawas di tingkat distrik se-kota Jayapura, serta ada beberapa orang yang berasal dari kesekretariatan distrik maka berjumlah hampir 800 orang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jayapura, Raimondus Mote mengatakan para peserta yang terlibat dalam penyelenggara ini akan menyukseskan, yang terutama para mahasiswa harus menunjukkan intensitas yang tinggi dalam hari pemungutan suara.
” Pilkada pada 2024 akan berjalan baik atau buruk ditangan peserta yang terlibat ini, yang sangat bahaya bagi aparatur sipil negara ASN, sedikit gerakan tambahan akan difiralkan di media massa, karena dimana-mana semua dipasang camera. Mahasiswa yang terlibat harus tunjukkan sesuai pengetahuan yang didapat kampus, jangan tunjukkan buruk di lapangan terhadap masyarakat,” ujarnya.