Jayapura,JayaTvPapua.com. – Masyarakat Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, menyampaikan penolakan terhadap Penjabat (Pj.) Kepala Kampung, David Merauje, S.Sos., M.Ap. Penolakan itu disertai aksi pemalangan kantor kampung, hingga akhirnya dibuka kembali setelah difasilitasi oleh Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, yang turun langsung mendengar aspirasi warga.
Pertemuan berlangsung di Kantor Kampung Holtekamp pada Selasa (16/9/2025)dan dihadiri aparat kepolisian serta tokoh masyarakat setempat. Dalam kesempatan itu, warga menegaskan empat komitmen bersama:
1. Menolak Pj. Kepala Kampung Holtekamp, David Merauje.
2. Meminta SK Wali Kota tentang penunjukan Pj. segera dicabut karena hanya berlaku enam bulan.
3. Menolak adanya perpanjangan masa jabatan Pj. Kepala Kampung.
4. Mendesak Pemerintah Kota segera melaksanakan pemilihan kepala kampung definitif.
Warga menilai, kepemimpinan definitif sangat penting untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai aspirasi masyarakat. Mereka juga berharap proses pemilihan tidak lagi menimbulkan perpecahan atau konflik internal.
Wakil Wali Kota Janji Percepat Pemilihan
Menanggapi aspirasi itu, Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, berkomitmen mempercepat proses pemilihan kepala kampung. Menurutnya, panitia pemilihan sudah terbentuk, hanya tinggal menyesuaikan dukungan anggaran.
“Kalau bisa, proses pemilihan dilakukan lebih cepat. Harapan saya, paling lambat Januari 2026 sudah ada kepala kampung definitif. Silakan ajukan calon-calon yang betul-betul mampu, bukan karena uang, tapi orang yang bisa membawa keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan bagi masyarakat,”tegas Rustan.
Ia juga mengingatkan warga agar tidak lagi melakukan aksi pemalangan, karena akan menghambat pelayanan publik di kampung. “Kalau kantor ditutup, masyarakat sendiri yang rugi. Pengurusan KTP, bantuan sosial, dan layanan lainnya akan terhambat. Mari kita jaga kebersamaan dan persatuan,” tambahnya.
Masyarakat Tolak Pemekaran Kampung
Selain menyoroti kepemimpinan, masyarakat Kampung Holtekamp juga menyatakan penolakan terhadap wacana pemekaran wilayah kampung. Menurut warga, pemekaran justru berpotensi menimbulkan masalah baru.
Rustan Saru menjelaskan bahwa rencana pemekaran masih sebatas wacana pemerintah dengan tujuan memperpendek pelayanan publik serta memberi kesempatan wilayah tersebut memiliki wakil rakyat di DPRD. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap melibatkan aspirasi masyarakat.
Tokoh Adat Apresiasi Sikap Warga
Kepala Suku Kampung Holtekamp, Terianus Merauje, menyampaikan rasa bangga terhadap kekompakan masyarakat yang dinilai mampu menyampaikan aspirasi secara tertib tanpa menimbulkan konflik.
“Aspirasi masyarakat ini pada dasarnya untuk memperbaiki kinerja kampung. Saya bangga karena mereka punya pengertian yang luar biasa. Saya juga berterima kasih karena dengan kehadiran Wakil Wali Kota, persoalan bisa diselesaikan dan kantor kampung kembali dibuka,”ujarnya.
Ia berpesan agar dalam pemilihan kepala kampung definitif nanti, masyarakat benar-benar memilih figur yang bertanggung jawab dan memiliki kapasitas membangun kampung. “Jangan salah pilih. Pilihlah pemimpin yang bisa membawa perubahan, menjaga keamanan, dan meningkatkan kesejahteraan warga Holtekamp,” tegas Terianus.
Situasi Kondusif
Usai pertemuan, palang di kantor kampung resmi dibuka, dan situasi kembali kondusif. Aparat kepolisian yang hadir juga memastikan keamanan tetap terjaga. Pemerintah Kota Jayapura bersama masyarakat berkomitmen untuk melanjutkan dialog hingga tercapai solusi terbaik bagi warga Kampung Holtekamp.