Jayapura,JayaTvPapua.com. – Rapat kerja National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Jayapura berlangsung di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani, Kamis (08/5/25).
Kegiatan raker di buka oleh Wakil Bupati Jayapura Haris Richard Yockhu ditandai dengan pemukulan tifa bersama Ketua NPCI Papua H. Jayakusuma, dan Ketua NPCI Kabupaten Jayapura Renaldy Tokoro.
Ketua NPCI Kabupaten Jayapura Renaldy Tokoro mengatakan, dalam raker tersebut membahas program untuk mempersiapkan atlet pelajar. Renaldy menekankan atlet disabilitas harus diberdayakan agar mereka bisa mandiri.
“Atlet harus diberdayakan, di Genyem sudah di beberapa distrik dijangkau anak disabilitas, dibina, dan berprestasi supaya bisa mandiri di ruang publik dan keluarga,” katanya
NPCI Kabupaten Jayapura berfokus pada cabang olahraga (cabor) atletik dan renang. Atlet boccia (bola tangan), sepak bola disabilitas kategori cacat ganda. Dan direncanakan akan membentuk satu klub tenis meja. Saat ini, jumlah seluruh atlet NPC sebanyak 317 atlet.
“Atletik memang menyumbang medali terbanyak untuk Papua dari Kabupaten Jayapura. Atletik ada lari, lompat, lempar, tolak peluru,” katanya.
Walaupun fasilitas minim tetapi para atlet memiliki semangat bertanding.
Renaldy mengatakan, berencana bekerja sama dengan sekolah disabilitas agar bisa membina pelajar menjadi atlet. Oleh karena itu, dia berharap adanya dukungan dari pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Harapannya kerja kami bisa di dukung oleh pemerintah daerah. Kami minim dukungan selama ini anggaran. Semoga bapa bupati dan wakil bisa membantu kami,” katanya.
Lebih lanjut, kata Renaldy, kendala lainnya tidak ada program di daerah yang mengarah langsung ke penyandang disabilitas. Bahkan tahun ini tidak ada dana hibah dari KONI Kabupaten Jayapura, di tahun 2024 dari KONI hanya menghibahkan sebesar Rp 250 juta.
“Kami harap pemerintah daerah bisa melihat dan mendukung. Saya juga harap orang tua membuka diri agar anaknya di dorong. Jangan menutup akses untuk anak mendapatkan pendidikan, prestasi, kesehatan dan termasuk olahraga,” ujarnya.
Dalam raker itu, kata Renaldy, sekaligus membahas persiapan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVIII yang akan digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2028.
“Waktu panjang prestasi sedikit sekali waktunya. Jadi kita pakai momentum ini untuk bicarakan hal-hal seperti ini,” katanya.
Sementatra itu, Wakil Bupati Jayapura Haris Richard Yockhu, mengatakan pemerintah ikut mendukung raker yang dilakukan NPCI Kabupaten Jayapura.
Meski demikian, pemerintah tak bisa berbuat banyak karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah ditetapkan.
“Setelah saya dengan bupati memasuki Gunung Merah, kami tidak bisa melakukan banyak hal di pergeseran,” kata Haris.
Selain itu, Ketua NPCI Provinsi Papua H. Jayakusuma, mengatakan raker itu akan mempersiapkan tiga agenda besar yakni kegiatan mendobrak batas yaitu menyeleksi atlet di daerah untuk mengikuti pelatihan di Camp Solo.
Kemudian Pekan Paralimpik Pelajar Nasional yang akan di laksanakan di Jakarta pada tanggal 3-8 November 2025, serta rapat kerja nasional yang rutin dilakukan NPC pusat di Solo pada tanggal 19-23 April.
“Tiga kegiatan besar ini akan mempersiapkan atlet kembali, untuk mengikuti Paralimpik pelajar nasional. Tidak banyak atlet disiapkan, usia batas 17 tahun,” ujarnya.